Friday, February 17, 2017

Dinamika sosial 'Lamaran Mahal'

Berawal dari cukup banyaknya share tentang lamaran, ada yg share bahwa mahar perempuan itu yg murah, tidak memberatkan, dan ada juga yg tidak keberatan samasekali berapapun mahar yg diminta.

Kita ambil contoh saja study kasus yg terjadi di kota Pati-Jawa Tengah, kota kelahiran saya. Beberapa hari yang lalu ada seseorang yg memposting di group sebuah sosmed terbesar saat ini, menghadirkan sepasang mempelai pengantin dengan mobil cantik berhias pita disampingnya.
Yg lebih menarik adalah caption atau kata2 yg diposting untuk gambar tersebut, yg intinya seperti mengarahkan pembacanya bahwa hal itu berlebihan, baginya yg terpenting adalah mahar secukupnya seperti seperangkat alat sholat dan calon suami yg setia.
Saya juga masih ingat ketika beberapa teman saya pernah bertanya tentang 'mahal'nya lamaran di daerah saya, yakni melamar wanita dengan ' sepeda motor baru' atau sapi/kerbau.

Sebelum men-judge, ada baiknya kita juga melihat dari berbagai sisi.
Daerah/lingkungan, adat, background/latar belakang keluarga, kemampuan dan kesepakatan keduabelah pihak mengingat menikah adalah mempersatukan dua keluarga besar.

Firstly, tentang arti/makna lamaran/mahar.
Didaerah saya lamaran juga bisa diartikan sebagai bentuk/simbol penerimaan dari keduabelah pihak. Selain itu lamaran juga bisa berarti untuk menyenangkan keluarga wanita serta simbol penghargaan/penghormatan bagi keluarga wanita karna telah membesarkan putri mereka dengan baik, hal ini sama seperti ketika datang bertamu dan membawa oleh oleh untuk keluarga yg akan kita datangi. Hal ini mungkin akan seperti pepatah, 'anda sopan saya segan' -aduh, mungkin kurang tepat ya, tp intinya, jikalau kita menghormati orang lain, orang lainpun akan menghormati kita (harapannya seperti itu).

Yang kedua, let us see from social side, dan ini juga akan ada pengaruh adat/keseringan yg terjadi di masyarakat itu. Batasan pembahasan ini adalah yg terjadi didaerah saya. Sekarang ini tak jarang dijumpai memang saat acara lamaran pihak dari keluarga laki laki akan mendatangi keluarga wanita dengan membawa berbagai hantaran seperti makanan, pakaian, perhiasan, buah2an dan juga- sebuah sepeda motor baru atau seekor sapi/kerbau dan bisa juga keduanya yakni motor dan sapi. hal ini tidak hanya terjadi di satu keluarga saja tapi sudah hampir umum terjadi -tentu tidak 100%- tapi sudah sering ditemui.
Jika hal ini (lamaran seperti ini) sudah umum terjadi didaerah saya dan dilakukan oleh banyak keluarga namun masih dipandang 'mahal' oleh daerah lain, mari kita lihat lebih dalam.

Dari sisi ekonomi, karena melamar orang dgn sepeda motor ini banyak ditemui, hal ini juga bisa jadi indikator kemampauan financial rata rata keluarga di daerah tersebut. Jika hal ini dipandang terlalu mahal dalam artian susah dijangkau karna sepeda motor dianggap terlalu mahal, tentu tidak banyak orang yg akan melakukan karna diluar kemampuan financial mereka. Namun faktanya hal ini sudah mulai dianggap wajar oleh masyarakat, bahkan ada juga beberapa keluarga yg memberikan lamaran lebih berupa sepeda motor+sapi dan juga perhiasan.

Seperti yg saya katakan sebelumnya, lamaran seperti ini meski sering ditemui namun tidak 100% dilakukan oleh semua keluarga, ini hanyalah rata rata yang terjadi tentu ada yg lebih dan ada yg secukupnya sesuai kemampuan dan kesepakatan keluarga.

Jadi apakah hal ini/lamaran seperti ini 'Mahal'? jawabannya tentu relatif.  Disini cara pandang akan sesuatu yg dinilai 'Mahal' serta peran financial memang akan sangat berpengaruh. Lamaran berupa mobil misalnya, jika kita memandang Mobil adalah benda yg sangat mewah, susah digapai, maka jika kita melihat seseorang memberikan mobil itu ke seseorang hal ini akan menjadi terasa  hal yang woww... Namun jika kita sudah melihat Mobil adalah hal sudah cukup lumrah, bisa terjangkau, kita sudah terbiasa dengan mobil,,, memberikan sebuah mobil kepada seseorang apalagi seseorang itu adalah orang yg dicintai, seseorang yg special tentu hal ini akan menjadi hal bisa dipahami, karna seseorang itu memang dipandang pantas dan layak mendapatkannya. Jadi apakah calon anda layak mendapatkan dan pantas mendapatkannya?

Terkesan membela? Mari lihat dari segi yang lain. Umumnya, ketika sudah menikah, mempelai wanita akan ikut/tinggal dengan mempelai laki laki. Dengan memberikan 'penghargaan' yang pantas bagi keluarga wanita, diharapkan keluarga wanita akan lebih merasa senang, tersanjung dan lebih iklas melepas putri yg telah mereka rawat selama ini, selain itu pihak keluarga juga akan merasa dihargai. Penghargaan yg pantas juga akan sedikit menghilangkan perasaan khawatir pada orang tua mempelai wanita. Bayangkan pengorbanan mereka sebagai orang tua yang membesarkan dan merawat putri mereka, dan kerelaan mereka melepas putri yg mereka sayangi. Jadi lamaran ini hanyalah berupa simbol penghargaan atas jerih payah mereka, karna seperti yg kita ketahui, tentu pengorbanan orang tua jauh lebih besar dan tidak bisa dihitung dengan materi dibandingkan dengan lamaran yg diminta, atau bisa dibayangkan jika mereka tidak merestui hubungan pernikahan itu? Atau tidak merelakan putri mereka?  Pantaskah calon pasangan itu diperjuangkan?

Selain beberapa faktor diatas ada pertimbangan lain tentang besarnya lamaran ini, yaitu bibit bebet dan bobot dr masing masing keluarga.
Siapakah orang yg akan dilamar dan yg akan melamar itu juga jadi sudut pandang yg lain. Seperti ini, jika yg melamar adalah keluarga presiden dan yg akan dilamar adalah keluarga menteri atau anak raja misalnya, tentu besarnya lamaran/hantaran akan berbeda dengan lamarannya orang pinggiran semisal cm sesama pekerja pabrik. Tak bisa dipungkiri, inilah yg memang terjadi dimasyarakat.